Monumen Fatmawati
Simbol Keterlibatan Bengkulu atas Kemerdekaan Indonesia
Monumen Fatmawati akan berdiri pada akhir Tahun 2019 di Kota Bengkulu, Monumen ini sebagai simbol sejarah perjuangan Ibu Negara pertama Indonesia yang juga tokoh Bengkulu, penjahit Bendera Pertama Republik Indonesia.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menegaskan, Sosok Fatmawati merupakan kebanggaan masyarakat Bengkulu, dan bukti bahwa Bengkulu memiliki peran penting dalam kemerdekaan Indonesia.
"Di Dunia Ini tidak ada ibu Negara yang menjahit Bendera, cuma Ibu Fatmawati satu-satunya," ujar Rohidin.
Monumen akan didirikan di Kawasan Simpang Lima yang merupakan pusat perkotaan Bengkulu.
"Sebelumnya Patung Kuda yang saat ini berdiri akan dipindahkan, baru nanti Monumen Fatmawati sedang menjahit Bendera akan berdiri disana," kata Gubernur.
Ketua Yayasan Fatmawati Maulana Singadikane menjelaskan kelima anak Soekarno Fatmawati telah menyepakati pembangunan Monumen Ibu Fatmawati di Bengkulu dibangun di pusat kota Bengkulu, yaitu Simpang Lima.
"Guntur, Megawati, Sukmawati, Rachmawati, dan Guruh, semuanya telah setuju pembangunan monumen ini," ungkap Maulana.
Beberapa pertimbangan, monumen didirikan di pusat kota antaranya, simpang lima daerah strategis aktivitas masyarakat, rumah ibu fat terletak di daerah tersebut, simpang lima perwujudan pancasila, dan lokasi rumah orang tua fatmawati (Hasan Din) terletak disana (yang sekarang BNI 46).
"Simpang Lima menjadi pilihan lokasi pendirian Monumen, nilai historis masa lalu menjadi pertimbangannya," ungkapnya.
Disamping itu, Wakil Walikota Dedy Wahyudi mengatakan monumen ini menjadi trigger mendapatkan perhatian pemerintah pusat, khususnya dalam pembangunan infrastruktur untuk Bengkulu.
"Berdirinya monumen Fatmawati merupakan momentum berharga mengetuk perhatian pemerintah pusat kepada Bengkulu, khususnya untuk pelebaran jalan disepanjang Bandara hingga titik Nol Kota Bengkulu, sehingga manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat," tutup Dedy.
Ditargetkan Selesai dibangun Tahun ini
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dari pertemuan beberapa waktu lalu dengan Deputi Bidang koordinasi kebudayaan di Jakarta, menargetkan pembangunan monumen Fatmawati selesai sebelum Agustus 2019 ini.
“Lebih dari sekedar monumen, perjuangan Ibu Fatmawati ini juga kita sampaikan di dalam pertemuan untuk dijadikan agenda lima tahunan, ibu negara menjahit Merah putih di Bumi Rafflesia,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK Nyoman shuida, mengatakan bahwa dengan dibangunnya monumen ini akan menjadi wajah baru Bengkulu bagi Indonesia.
“Kami berharap pembangunan ini menjadi ikon baru bagi Bengkulu dalam pembangunan daerah,” ujar Nyoman Shuida. (FR)