Skip to main content
Optimalisasi Peran Aparat Desa

Optimalisasi Peran Aparat Desa, Tekan Angka Kemiskinan dan Ketertinggalan

Klikwarta.com - Mengoptimalkan peran Pemerintahan Desa (Pemdes) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai garda terdepan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, Pemda Provinsi Bengkulu melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) terus melakukan peengembangan SDM Pemdes dan BPD. Hal ini jelas sejalan dengan Program Pengentasan Kemiskinan dan Peretasan Ketertinggalan Gubernur Bengkulu.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri menegaskan, mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa, aparat Pemdes diminta untuk saling bersinergi dengan pihak terkait lainnya. Sehingga angka kemiskinan dan ketertinggalan sebagian besar desa di Bengkulu bisa semakin ditekan.

“Di daerah ini kita sebagai unsur-unsur penyelenggara pemerintahan yang wajib menjalankan amanah konstitusi. Oleh karena itu bimbingan teknis (bimtek) ini sangat dibutuhkan, karena pemerintahan itu tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Disini jelas peran Pemdes dan BPD sangat dibutuhkan,” terang Asisten I Setda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri pada Bimtek Pengembangan Kapasitas Penyelenggara Pemdes Provinsi Bengkulu 2018, di ruang pertemuan salah satu Hotel Kota Bengkulu, Kamis (10/05).

Selain itu menurut Asisten I Setda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri, masih tingginya angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu yaitu 15,59 persen, diatas rata-rata nasional, ternyata juga disebabkan masih kentalnya mainside masyarakat pedesaan yang menganggap sensus yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan data untuk memberikan bantuan, sehingga berujung pada penyempaian data tidak akurat kepada petugas sensus.

Untuk itu lanjut Hamka Sabri, peran aparat desa untuk mengubah mainside masyarakat akan pendataan ini sangatlah dubutuhkan. Memberikan pemahaman masyarakat untuk menyampaikan data seakurat mungkin dan tidak mengada-ngada.

“Saya juga titip kepada seluruh aparat desa, untuk menyampaikan pemahaman ini ke masyarakat. Kalau angka kemiskinan Bengkulu minimal standar nasional, maka investasi akan banyak masuk ke daerah kita, lalu secara otomatis perekonomian masyarakat menggeliat dan meningkat,” terang Hamka mantan Camat masa Orde Baru ini.

Dijelaskan Kadis PMD Provinsi Bengkulu Ali Sadikin, bimtek yang dilaksanakan hingga 12 Mei 2018 ini menghadirkan pemateri berkompeten dibidangnya seperti dari Kemendagri, Kasubdit Standar Kapasitas, Direktorat Fasilitasi Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa, Ditjen Bina Pemdes Benny Irawan.

“Dalam bimtek ini kita menghadirkan perwakilan Ditjen Bina Pemdes Kemendagri sebagai narasumber. Target kita, beberapa tujuan dari bimtek ini bisa meningkatkan kapasitas SDM aparat desa sehingga terwujud masyarakat maju, mandiri dan sejahtera,” ungkap Ali Sadikin. (Rian-Media Center, Humas Pemprov Bengkulu).